Selasa, 16 Agustus 2011

TEKNOLOGI MEMBRAN


PENGERTIAN MEMBRAN
Membran merupakan alat pemisah berupa penghalang yang bersifat selektif yang dapat memisahkan dua fase dari berbagai campuran. Campuran tersebut dapat bersifat homogen atau heterogen dan dapat berupa padatan, cairan atau gas. Transportasi pada membran terjadi karena adanya driving force yang dapat berupa konveksi atau difusi dari masing-masing molekul, adanya tarik menarik antar muatan komponen atau konsentrasi larutan, dan perbedaan suhu atau tekanan (Pabby et al, 2009).

KLASIFIKASI MEMBRAN
          Berdasarkan ukuran pori, membran dapat dibedakan dibagi menjadi 2 yaitu:
1.         Membran berpori (porous membrane)
       Prinsip pemisahan membran berpori didasarkan pada perbedaan ukuran partikel dengan ukuran pori membran. Membran jenis ini biasanya digunakan untuk proses mikrofiltrasi  (melewatkan air, menahan mikroba) dan ultrafiltrasi (melewatkan air menahan garam mineral).
2.         Membran non pori (non-porous membrane)
       Prinsip pemisahannya didasarkan pada perbedaan kelarutan dan kemampuan berdifusi. Membran dengan jenis ini digunakan untuk proses permeasi gas, pervaporasi dan dialisis.
Sedangkan berdasarkan strukturnya, membran dapat dibedakan menjadi membran simetrik dan membran asimetrik (Mulder, 1996).
MATERIAL MEMBRAN
          Material membran dapat diklasifikasikan menjadi 3 antara lain :
1.         Organik (Polimer)
Contoh material : polycarbonate, polyamide, polysulfone, dll. Jenis polimer yang dapat dijadikan sebagai material membran yaitu :
·      Membran berpori (porous membrane)
     Digunakan untuk aplikasi mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi.
·      Membran tidak berpori (non-porous membrane)
     Digunakan untuk aplikasi permeasi gas, uap dan pervaporasi. 
2.         Anorganik
Tipe material anorganik membran ada 4 yaitu :
·      Membran keramik
merupakan kombinasi dari logam (alumunium, titanium, silicium atau zirconium) dan non-logam (oxide, nitride atau carbide).
· membran gelas / kaca
          berupa silikon oksida / silika (SiO2)
·      membran logam (termasuk karbon)
·      membran zeolit
3.         Biologi
Merupakan material membran yang berasal dari mahkluk hidup misalnya lipida (phospholipid). Struktur membran dari material ini sangat kompleks. Tiap molekul lipid terdapat bagian yang hidrofilik dan hidrofobik (Mulder, 1996).

TEORI PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN
Pemisahan dengan membran dilakukan dengan mengalirkan feed ke dalam membran kemudian akan terpisah sesuai driving force yang digunakan. Proses pemisahan dengan membran menghasilkan dua aliran yaitu permeate dan retentate. Permeate merupakan hasil pemisahan yang diinginkan sedangkan retentate merupakan hasil sisa (Pabby et al, 2009).





 
Gambar 2.2 Skema Pemisahan menggunakan Membran (Pabby et al, 2009)

KINERJA INSTALASI MEMBRAN
Driving force pada pemisahan menggunakan membran ada 4 macam. Kinerja (performance) instalasi membran tergantung pada jenis driving force yang digunakan (Mulder, 1996). Macam – macam aplikasi pemisahan dengan membran berdasarkan driving force dan kinerja instalasinya antara lain:
       1.       Driving force gradien tekanan (∆P)
     Aplikasi penggunaan antara lain : mikrofiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi, reverse osmosis. Kinerja instalasi membran berupa fluks (J) dan rejeksi (R) dapat dihitung dengan persamaan berikut :
 
                            Dimana :  
                    Jv  = volume fluks (liter/m2.sec)
                   QP  = laju alir permeate (liter/sec)
                                  Am = luas permukaan membran (m2) 
                                  R   = rejeksi / retensi (span = 0–1)
                                 CP  = konsentrasi permeate
                                 CF  = konsentrasi umpan
Besarnya fluks dihitung dari besarnya laju alir yang melewati setiap luas permukaan membran. Semakin besar laju alir permeate dan semakin kecil luas permukaan membran maka fluks yang dihasilkan semakin besar. Rejeksi merupakan ukuran perbandingan konsentrasi permeate dan retentate yang berhasil dipisahkan.
2.       Driving force gradien Konsentrasi (∆C)
              Aplikasi penggunaan : pervaporasi, permeasi gas, permeasi uap, dialisis, dialisis – difusi. 
              Selektivitas  (α) pada pemisahan campuran gas dapat dihitung dengan persamaan berikut 
              (Cao et al, 2002) :
dimana, A dan B merupakan komponen - komponen yang terdapat pada campuran yang akan dipisahkan dan x dan y merupakan fraksi mol umpan dan permeate. Sedangkan selektivitas dan permeabilitas pada pemisahan gas murni dapat dihitung dengan persamaan :
 
3.       Driving force gradien Temperatur (∆T)
Aplikasi penggunaan: thermo-osmosis, distilasi membran. Kinerja instalasi berupa fluks (J) dan selektivitas (α).
4.       Driving force gradien Potensial Listrik (∆E)
Aplikasi penggunaan : elektrodialisis, elektro-osmosis, membran-elektrolisis. Kinerja instalasi berupa fluks (J) dan selektivitas (α).

2 komentar:

  1. Cooling Tower Water Treatment Chemical
    A. Anti lumut ( Microorganisme control )

    Sebagian besar sistem pendingin menggunakan air sebagai media untuk proses produksi dan pendingin ruang kantor,gedung. Disamping harganya murah sumber dayanya melimpah mudah didapat. Sehingga air menjadi pilihan yang ideal untuk media pendingin. Namun ternyata air memiliki beberapa permasalahan yang mengganggu dalam pemakaiannya. Kalau tidak dikontrol dan diatasi akan menyebabkan tidak berfungsinya sistem pendingin akibat berkembang biaknya lumut dan endapan lumpur (mg), bahkan bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan sistem pendingin sehingga dapat mengganggu aktivitas perusahaan.

    Adapun permasalahan pada air sistem pendingin adalah sebagai berikut :

    kerak karat Suspended solid ( pasir, lumpur, debu )
    Biofouling, micro organisme, lumut/ lendir
    Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan cara menambahkan kimia pencegah kerak, pencegah karat dan anti lumut pada air sistem pendingin dan juga dengan menerapkan program perawatan Cooling Tower Terpadu.

    Produk produk tersebut adalah :
    1.Anti Kerak & Lumut (Anti Kerak dan Anti Korosi)
    2.Boiler Water Treatment
    Menentukan kapasitas boiler
    Chiller Water Treatment
    3.Scale Remover/ Descaler

    4. (Netralizer)
    merupakan cairan water base yang Mengandung campuran alkaline,yang aman terhadap lingkungan, dan efektif untuk menetralisir sisa- sisa asam sehabis cleaning pada boiler,cooling tower, condenser,evaporator,heat exchanger.

    Untuk informasi lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi

    Tommy K
    0813 1084 9918
    (Tommy.transcal@gmail.com)

    BalasHapus
  2. Bagaimana untuk menghitung feed(umpan? Yang berpindah?

    BalasHapus