Proses pembuatan ammonium sulfat [(NH4)2SO4] dengan metode reaksi netralisasi asam – basa dapat berlangsung menggunakan bahan baku ammonia (NH3) sebagai basa dan asam sulfat (H2SO4) sebagai asam. Reaksi ini berlangsung dalam fasa gas-cair dimana ammonia pada fasa gas dan asam sulfat pada fasa cair. Produk yang dihasilkan berupa kristal ammonium sulfat [(NH4)2SO4] yang tercampur dalam larutan mother liquor. Reaksi ini bersifat irreversibel dan merupakan reaksi eksotermis. Secara keseluruhan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Menurut teori Bronsted-Lowry (Vogel, 1979), mekanisme reaksi pembuatan ammonium sulfat [(NH4)2SO4] yaitu :
Menurut Vogel (1979), mekanisme reaksi berdasarkan teori Bronsted-Lowry yang mendasarkan pada reaksi asam-basa, dimana asam sebagai pendonor proton dan basa sebagai penerima proton (akseptor). Asam Sulfat (H2SO4) akan terurai menjadi sebuah proton (H+) dan sebuah basa konjugat (HSO4-). Selanjutnya, basa konjugat HSO4- akan terurai menjadi sebuah proton (H+) dan sebuah basa konjugat SO42-. Dua buah proton (H+) yang terbentuk akan bereaksi dengan basa (NH3) membentuk asam konjugat NH4+. Asam konjugat ini akan bereaksi dengan basa konjugat SO42- membentuk Ammonium Sulfat atau (NH4)2SO4.
Berdasarkan data proses produksi yang telah dilakukan di Unit ZA PT. Petrokimia Gresik (2009), reaksi netralisasi yang berjalan di dalam reaktor kristaliser berlangsung pada suhu 105–110oC dan tekanan 1 atm, sehingga temperatur reaktor dijaga pada temperatur 105oC. Berdasarkan stoikhiometri, gas ammonia dan asam sulfat cair masuk ke dalam reaktor kristaliser dengan perbandingan mol 2:1(http://en.wikipedia.org/org/wiki/ammoniumm_sulfate, 2009). Gas ammonia dan asam sulfat cair bereaksi secara stoikhiometri membentuk ammonium sulfat dengan konversi reaksi over all sebesar 98%.
Pemilihan kondisi operasi pada suhu 105-110oC dan tekanan 1 atm dengan pertimbangan bahwa pada suhu yang terlalu tinggi ammonium sulfat akan terdekomposisi menjadi ammonium bisulfat [(NH4)HSO4]. Hal ini karena, pada suhu yang terlalu tinggi maka asam sulfat (asam kuat) akan membentuk aerosol sehingga bereaksi dengan gas ammonia menjadi ammonium bisulfate [NH4HSO4]. Senyawa ammonium bisulfate ini berupa kristal putih yang bersifat korosif dan berbahaya, seperti menyebabkan iritasi pada kulit. Apabila temperatur reaksi jauh lebih dari 100oC dan melebihi temperatur leleh ammonium sulfat (235-280oC) maka akan terbentuknya ammonium bisulfat. Akan tetapi apabila temperatur reaksi terlalu rendah dapat menyebabkan konversi reaksi menjadi kecil (kurang maksimal) (http://en.wikipedia.org/wiki/ammonium_sulfate, 2009)
Pembuatan Ammonium Sulfat dengan Proses Fase Gas–Liquid Ammonia dan Asam Sulfat (Proses Netralisasi) pada dasarnya dibagi menjadi 4 tahap:
1. Tahap penyiapan bahan baku
2. Tahap reaksi netralisasi
3. Tahap pemisahan dan pengeringan produk
4. Tahap pengepakan
Blok Diagram pembuatan amonium sulfat dengan proses netralisasi dapat dilihat pada gambar 2.1.
trimakasih buat infonya..
BalasHapus:-)
tapi sebelumnya saya mau, untuk produksi amonium sulfat dengan berbagai proses (netralisasi, merseberg, dan coke oven). Ada ga kelebihan dan kekurangan masing2?? dan apa saja ya buku penunjang/ literatur dari proses produksinya...??
apakah zat ammonium sulfat aman dan baik dikonsumsi dalam pembuatan makanan dan minuman.....
Hapus